Praya- Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah melounching proses peletakan batu pertama proyek pembangunan Pasar Renteng, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah senilai Rp 114 Miliar dari APBN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) itu dipimpin langsung oleh, Bupati Lombok Tengah, H Moh Suhaili FT. Jumat (31/2)
Sebelum dilakukan peletakan batu pertama, kegiatan itu dibuka dengan zikir dan doa bersama yang dihadiri oleh Wakil Bupati Lombok Tengah, H Lalu Pathul Bahri, Sekda Lombok Tengah, Kepala Forkopimda, Kepala SKPM, ASN, Tokoh Agama dan para pedagang serta anak yatim piatu.
Diawalai dengan sambupatan sekaligus laporan proyek pembangunan Pasar Renteng oleh Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lombok Tengah, L Firman Wijaya, dimana pembangunan pasar renteng akan dibangun dua lantai diatas lahan seluas 2,5 Hektare.
Jumlah pedagang yang akan bisa ditampung itu mecapai 1719 pedagang sesuai dengan jumlah pedagang yang masuk database,” ujarnya.
“Insya Allah semua pedagang itu akan bisa tertapung berjualan di sini, kalau pasar ini selesai dikerjakan. Kita berharap kepada semua masyarakat untuk mendukung pembangunan pasar ini,” pungkasnya.
Suhaili FT menjelaskan konsep bangunan pasar ini yakni pasar hijau, kemudian fasilitas Pasar Tradisional Renteng ini modern seperti pasar Kopang yang saat ini sudah selesai dikerjakan. Pasar hijau Tradisional Renteng juga akan menjadi pasar kedua dengan konsep pasar hijau nasional setelah pasar hijau Prawirotaman di Yogjakarta. “Ini merupakan salah satu ikhtiar kita untuk mengentaskan kemiskinan di Lombok Tengah,” ujarnya.
Dijelaskan, bahwa target pembangunan pasar renteng ini harus tuntas dalam satu tahun yakni tanggal 28 Desember 2020 sesuai kontrak kerja. Pembangunan pasar renteng ini merupakan yang pertama di Provinsi NTB dan menjadi contoh pola pembangunan pasar kedepannya, karena konsepnya lebih mengedepankan pelayanan keamanan dan kenyamanan.
Dikatakan, bahwa untuk bangunan ruko yang ada di depan lokasi Pasar Renteng itu akan disesuaikan atau akam ditata kembali. Namun, untuk saat ini pihaknya masib fokus melakukan pembangunan pasar renteng tersebut yang rusak, karena terbakar pada tahun lalu.
“Semua akan kita tata, pasar ini juga nanti harus ada pengelolanya. Begitu juga halnya dengan Pasar Jelojok Kopang,” ujarnya.