Praya- Pemda melaksanakan Istighosah dalam rangka Ikhtiar agar terhindar dari Covid-19 dan menyambut bulan suci Ramadhan dilakukan secara Live Streaming di ruang wakil bupati lombok tengah.
Hadir pada kegiatan istighosah Wakil Bupati Loteng, HL. Pathul Bahri, S.Ip, Asisten III Sekda Loteng,Drs. HL. Idham Khalik, Ketua MUI Loteng, TGH. Drs. Minggre Hami, TGH. Abdurrahman Athar, TGH. Ahmad Tantawi,MA, Ketua Dewan Masjid Indonesia Loteng, H. Lendek Jayadi serta para OPD dan Camat di Masing- Masing Dines dan Kantor.
Wakil Bupati dalam sambutannya menyampaikan, Saat-saat ini kita masih dalam suasana ikhtiar semaksimal mungkin untuk bisa keluar dari ancaman virus covid-19. dalam keadaan seperti ini, dibutuhkan solidaritas dan soliditas kita semua untuk menjalankan secara disiplin seluruh himbauan, edaran, maklumat baik dari pemerintah maupun dari alim ulama, tuan guru dan tokoh-tokoh masyarakat kita semuanya.
kami sangat sadari bahwa upaya-upaya pengetatan yang dilakukan oleh pemerintah dalam ikhtiar mencegah penyebaran covid-19, baik berupa pembatasan pelaksanaan ibadah di tempat-tempat ibadah, pembatasan kegiatan ekonomi, kegiatan sosial, dan kegiatan-kegiatan lainnya, sangat berdampak bagi masyarakat. namun itu semua harus kita lakukan untuk kemaslahatan yang lebih besar, di samping pemerintah akan terus berikhtiar untuk meminimalisir dampak-dampak yang ditimbulkan dengan adanya pengetatan-pengetatan tersebut.
Melalui kesempatan ini juga, saya mohon kepada seluruh keluarga besar lombok tengah untuk tidak memberikan stigma buruk kepada keluarga kita baik yang berstatus sebagai pelaku perjalanan tanpa gejala (pptg), orang tanpa gejala (otg), orang dalam pemantauan (odp), pasien dalam pengawasan (pdp), maupun terhadap pasien positif. mereka tidak pernah berharap demikian. untuk itu jangan dikucilkan. kita berikan dukungan moril agar mereka semua bisa sembuh dan negatif dari virus covid-19.
Maka dalam upaya memudahkan pemerintah untuk melakukan proses penyembuhan atau pemulihan, kita mengambil kebijakan membuat lokasi karantina terpusat di masing-masing kecamatan. namun belakangan muncul penolakan, bisa jadi karena pemahaman segelintir masyarakat yang belum tepat. kita tegaskan bahwa virus ini tidak kemana-mana. kitalah yang kemana-mana yang menjadikan virus ini tersebar. maka supaya tidak berpotensi kemana-mana, kita pusatkan lokasi karantina. warga sekitar jangan khawatir. keluarga kita yang dikarantina akan tetap berada di lokasi karantina, tidak keluyuran. jadi warga tidak perlu khawatir untuk terpapar virus tersebut. jika sudah diberikan pemahaman semacam itu, tapi masih ada oknum yang menolak dan bahkan menggerakkan masa untuk menolak, saya minta kepada aparat penegak hukum untuk bertindak setegas-tegasnya. jangan pandang bulu, siapapun yang berupaya menghalang-halangi kebijakan pemerintah ini, agar diberikan sanksi tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Jangan sampai covid-19 membunuh rasa kemanusiaan kita. jangan sampai ketakutan yang berlebih melunturkan nilai-nilai sosial kita. jadi mari kita dukung upaya pemerintah untuk menyembuhkan keluarga kita melalui karantina terpusat di masing-masing kecamatan tersebut. jadi sekali lagi, sejak hari ini, jangan ada lagi penolakan keberadaan rumah karantina yang disiapkan di tiap kecamatan.
Dalam rangka ikhtiar kita untuk bisa segera terbebas dari virus covid-19, hari ini kami mengajak kita semua untuk bermunajat, memohon pertolongan Allah agar kita diberikan kekuatan, kesehatan, dan kemudahan untuk keluar dari ancaman wabah tersebut. semoga pula dengan masuknya bulan suci ramadhan 1441 hijriah, virus covid-19 juga segera berlalu. kita dapat menjalankan ibadah bulan suci ramadhan dengan khusyuk, dengan penuh kedamaian hingga kita mendapatkan kemenangan dari AllahSWT.#JPLensaHumas